Setelah dilengserkan Elon Musk, kini mantan CEO Twitter Jack Dorsey dikabarkan meluncurkan Social Media baru dengan versi beta bernama Blue Sky Social
Dilansir dari CNBC (1/11), Bluesky sudah dikerjakan oleh Jack Dorsey saat dia masih menjabat sebagai CEO Twitter. Menariknya, meski belum resmi dirilis, platform media sosial milik Jack Dorsey tersebut dikabarkan sudah memiliki 30.000 user yang telah mendaftar dalam waktu kurang dari dua hari.
Proyek ini disebut-sebut sebagai alternatif dan bahkan bisa menjadi pesaing Twitter milik Elon Musk.
Bluesky adalah platform media sosial baru yang terbuka dan terpusat. Tujuan dari platform media sosial ini adalah untuk membentuk protokol pada platform media sosial.
Ketika dikembangkan sepenuhnya platform media Bluesky memungkinkan setiap sosial dan individu untukdapat berinteraksi satu sama lain meskipun setiap jaringan memiliki sistem manajemen dan kontrolnya sendiri.
We are trying to do our part by funding an initiative around an open decentralized standard for social media. Our goal is to be a client of that standard for the public conversation layer of the internet. We call it @bluesky: https://t.co/51or6OuNNv
— jack (@jack) January 14, 2021
dalam cuitanya di twitter Jack Dorsey mengatakan “bahwa Kami mencoba melakukan bagian kami dengan mendanai platform media sosial yang terdesentralisasi. Tujuan kami adalah menjadi klien dengan standar itu untuk lapisan percakapan publik di internet. Kami menyebutnya Bluesky,”
Pada peluncuran terbarunya, proyek Bluesky ini akan menggunakan fitur Authenticated Transfer Protocol (AT Protocol) fitur ini merupakan jaringan sosial gabungan yang dijalankan oleh beberapa situs.
Protokol ini akan memberikan pengguna fitur unik, portabilitas akun, pilihan algoritmik, interoperation, dan kinerja.
Portabilitas akun memungkinkan Anda mentransfer akun dari satu penyedia ke penyedia lainnya tanpa kehilangan data akun pengguna atau grafik sosial.
Sementara Dukungan algoritma memberi pengguna lebih banyak fleksibilitas dan kontrol atas pengalaman online mereka. Misalnya jika pengguna tidak puas dengan rekomendasi otomatis YouTube mereka dapat beralih ke platform lain yang menggunakan sistem rekomendasi berbeda untuk video yang sama.
Pada akhirnya aplikasi ini menawarkan semua fitur ini kepada pengguna tanpa mengorbankan kinerja. Protokol AT dirancang untuk pemuatan cepat dan kinerja maksimum bahkan dalam skala besar.