Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk melindungi sistem elektronik dari serangan siber.
“Syukur alhamdulillah pada akhirnya kami bisa meluncurkan CISRT BRIN meskipun sebenarnya CISRT-nya sudah ada dari sebelum-sebelumnya tapi itu entitas sebelum kami integritasikan,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam peluncuran BRIN-CSIRT yang diikuti secara virtual di Jakarta, Senin 31 Oktober.
BRIN-CISRT yang dibentuk atas kerja sama BRIN dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) akan menyediakan layanan tanggap insiden keamanan siber. BRIN Technology juga akan menjadi mitra keamanan siber BSSN dalam sistem informasi. Hasil riset dan inovasi serta sumber daya manusia.
Sementara itu pada acara yang sama Kepala BSSN Hinja Siburian mengatakan bahwa di BRIN kategori serangan yang paling sering terjadi yaitu Malware 95 persen dan kategori gangguan lalu lintas 98 persen berhasil menginfeksi sistem.
“Untuk itu, diperlukan penguatan keamanan sistem elektronik di lingkungan BRIN termasuk dalam hal penanganan insiden siber ujarnya
Pembentukan BRIN-CISRT diharapkan mampu menciptakan sistem BRIN elektronik yang aman dan user friendly untuk memfasilitasi implementasi BRIN yang inovatif dan komprehensif secara profesional dan handal.
Pembentukan CISRT BRIN juga diharapkan dapat meningkatkan kematangan lembaga dalam menghadapi insiden keamanan siber. Untuk itu BSSN siap mendukung BRIN untuk meningkatkan kapabilitas dan kedewasaannya dalam menghadapi insiden siber.