Data terbaru dari Synergy Research Group menunjukkan bahwa pengeluaran perusahaan untuk layanan infrastruktur cloud akan melebihi US$57 miliar (Rp889 triliun) pada kuartal ketiga 2022 naik dari US$11 miliar (Rp171 triliun) pada periode yang sama tahun lalu.
Penyedia analitik data jaringan dan telekomunikasi juga mencatat bahwa Google Amazon dan Microsoft Google Cloud naik 11 persen di antara tiga raksasa teknologi.
Sementara itu Amazon tetap menjadi pemimpin bisnis cloud global dengan pendapatan $12 miliar (Rp 187 triliun) naik dari 34 persen menjadi 21 persen dari Microsoft.

Menurut Synergy Research Group ketiga perusahaan tersebut telah meningkatkan pangsa pasar mereka setidaknya 1 persen sejak tahun lalu.
Microsoft Amazon dan Google bersama-sama menguasai 66 persen pasar cloud pada kuartal tersebut naik dari 61 persen tahun lalu.
Secara keseluruhan penyedia layanan cloud telah melipatgandakan pendapatan mereka sejak akhir 2017 bahkan ketika pangsa pasar mereka secara keseluruhan telah turun dari 50 persen menjadi 34 persen karena tingkat pertumbuhan mereka masih jauh di belakang pemimpin pasar.
John Dinsdale analis senior di Synergy Research Group mengatakan di situs resminya bahwa meskipun ada kendala keuangan dalam mengembangkan infrastruktur cloud perusahaan masih tumbuh sejak tahun lalu.